Showing posts with label Seri II Speedy NBL Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Seri II Speedy NBL Indonesia. Show all posts

1/14/2014

Biboy Selamatkan Aspac

Kondisi 70 Persen, Cetak 31 Poin untuk Kalahkan Stadium
 
Ebrahim Enguio Lopez benar-benar menjadi idola baru fans Aspac Jakarta. Kemarin (12/1) pemain naturalisasi asal Filipina tersebut tampil garang saat melawan Stadium Jakarta dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia Seri II di Hall Basket Senayan, Jakarta. Dia membukukan 31 poin untuk mengantarkan Aspac menang tipis 68-64 atas Stadium

Biboy -panggilan akrab Ebrahim di Filipina- tampil heroik dengan 14 poin pada kuarter penutup. Aspac yang terus tertinggal selama 38 menit awal akhirnya bisa mengambil alih momentum dan unggul pada dua menit terakhir.

Memulai pertandingan dari bangku cadangan,guard kelahiran Alabang Muntinl, Filipina, itu mencatat statistik impresif dengan 31 poin plus 10rebound hanya dalam waktu 26 menit dan 28 detik. Hebatnya lagi, dia hanya mencatat satu turnoversepanjang penampilannya kemarin.

Layaknya pemain Filipina, performa Biboy sangat enak dilihat. Pemain berusia 25 tahun itu punya poweryang besar dan lentingan badan yang tinggi. Tubuhnya terlihat ringan hingga bisa melakukan alley-oopsecara atraktif. Dengan mudah dia menerima passing lambung Xaverius Prawiro dan Fandi Andika Ramadhani sambil melayang di udara.

"Kondisi saya sebetulnya baru 70 persen,'' ucap Biboy seusai pertandingan. "Pada akhir pertandingan kami butuh menang. Jadi, saya push sampai maksimal di akhir. Kaki saya sampai gemetaran,'' paparnya.

Lewat permainan impresif, Stadium agaknya akan menjadi sensasi baru di NBL Indonesia. Masuknya pelatih asal Filipina Frankie Lim membuat permainan Stadium berbeda. Ada semangat, ada fighting spirit, dan sikap pantang menyerah dalam tubuh semifinalis musim lalu tersebut.

Stadium terus memberikan tekanan hebat kepada Aspac dari awal sampai akhir. Namun, performa hebat Biboy pada akhirnya tidak mampu mereka bendung.

Tembakan dua angka mantan pemain Cobra Energy Drink (PBA D-League) Filipina itu membuat Aspac unggul satu angka (63-62) dua menit menjelang laga usai. Setelah itu, Aspac terus melaju tanpa bisa dihentikan lagi.

"Dia (Biboy) menjadi nilai plus penampilan kami. Namun, fisiknya belum menunjang untuk jadi starter. Dia jelas belum seratus persen,'' ucap Rastafari Horongbala, pelatih kepala Aspac.

"Soal penampilan kami yang menurun sejak seri I, sepertinya setelah juara pemain masih di awang-awang, belum mendarat. Tetapi, game ketat itu bagus. Jadi, semua tim nggak bisa dianggap enteng," imbuhnya.

Dari Stadium, Merio Ferdiansyah kembali menjadi momok dengan torehan 17 poin. Namun, Merio mengalami kram pada akhir kuarter empat. Akibatnya, kekuatan Stadium tereduksi.

"Sejak awal kami bisa mengontrol pertandingan. Namun, melawan Aspac yang merupakan juara bertahan, kami akhirnya kalah. Tim tersebut memang bagus, kredit untuk staf pelatih. Mereka layak unggul,'' kata Frankie Lim.

Coach Lim menegaskan, timnya butuh kerja sangat keras untuk menjalani musim ini. Meski baru bergabung bulan lalu, mantan pelatih San Beda Lions, tim basket San Beda College, itu yakin Stadium akan melesat.

Story Provided by NBL Indonesia

SM Kembali Menangi Big Match

Satria Muda (SM) Britama Jakarta menjalani start bagus pada dua pertandingan awal Seri II Speedy NBL Indonesia. Pada laga di Hall Basket, Senayan, Jakarta, tadi malam (12/1), SM membekap Garuda Kukar Bandung dengan skor 75-63.

Laga berlangsung kompetitif. Saling kejar poin terjadi. Pada akhir kuarter kedua, Garuda sempat unggul 38-33. Namun, memasuki kuarter ketiga, mereka kedodoran. Saat poin berselisih tipis 42-41, forward SM Christian Ronaldo Sitepu berhasil menceploskan dua angka dan membuat SM memimpin 43-42.

Setelah tertinggal, Garuda sulit bangkit. Wendha Wijaya dkk akhirnya menelan kekalahan untuk kali kedua secara beruntun di seri II.

Pelatih Garuda A.F. Rinaldo mengatakan, mental pemainnya harus dimatangkan pada fase krisis. Banyak poin yang terbuang karena pemain tidak tenang. "Anak-anak juga kelelahan karena intensitas pertandingan yang tinggi. Tapi, yang pasti field goal kami kalah. Mereka bisa sampai 41 persen,'' ujar Inal, panggilan Rinaldi.

Galank Gunawan bermain baik melawan bekas timnya. Forward Garuda itu bermain ngotot dan mencatat 18 rebound. Sementara itu, bintang SM lagi-lagi Rony Gunawan yang membukukan 19 poin.

Pelatih SM Cokorda Raka Satrya Wibawa mengatakan puas atas kemenangan ini. Sebab, dua lawan berat di seri II bisa dilalui. Namun, dia mengeluh karena Amin Prihantono dkk tidak konsisten.

"Defense anak-anak masih kurang konsisten. Tapi, saya terus menekankan ke pemain agar dua kuarter akhir bisa kami ambil,'' tutur Wiwin, panggilan Cokorda.

Story Provided by NBL Indonesia

1/12/2014

Galank Gunawan Bertemu Mantan Tim


Galank Gunawan punya memori yang sulit dilupakan bersama Satria Muda Britama Jakarta. Itu adalah klub profesional pertama power forward berusia 26 tahun tersebut.

Dan, pada tanggal 12 Januari 2014 dalam lanjutan Seri II Speedy NBL Indonesia di Hall Basket Senayan, Jakarta, Galank akan tampil sebagai lawan. Pemain kelahiran Sampit yang besar di Magelang itu sudah berganti kostum menjadi Garuda Kukar Bandung pada awal musim ini.

Pada preseason tournament dan seri I Galank tidak bisa bermain. Sebab, defensive player of the year musim lalu itu membela tim nasional di SEA Games 2013 Myanmar.

Galank santai saja menyambut pertemuan pertamanya dengan SM. "Biasa saja, sama dengan tim-tim lain. Mungkin bedanya, saya tidak dapat dukungan SM Fanatics, ha ha ha. Do the best saja," ucap Galank.

Pada debutnya sebagai pemain Garuda, Galank memang tidak terlalu impresif. Satu-satunya pemain yang menembus klub 1.000 rebound tersebut hanya mencatat lima rebound dan delapan poin.

Apalagi, Garuda juga kalah menyakitkan melawan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta. Buzzer beater bintang PJ Dimas Aryo Dewanto membuat Garuda kalah 66-68. "Galank memang belum terlalu menyatu dengan tim. Dia juga belum lepas," ucap A. F. Rinaldo, pelatih kepala Garuda. 

Inal mengatakan, kekalahan saat melawan PJ sangat getir. Namun, permainan timnya yang bagus membuatnya tidak gentar melawan SM hari ini. "Kedua tim (Garuda dan PJ) sama-sama bermain bagus. Hanya, kami sering terburu-buru. Inilah yang harus dievaluasi," ucap Inal.

Sementara itu, SM memetik hasil menggembirakan dengan memukul lawan klasiknya, Aspac Jakarta, dengan skor 68-63. Seperti yang diduga, center veteran Rony Gunawan menjadi momok yang tidak bisa dibendung. Rony mencatat double-double 18 poin dan 10 rebound.

Pada kuarter pertama saja, bintang berusia 33 tahun tersebut sudah mencetak 13 angka. "Garuda tim bagus. Ada Galank dan Wendha (Wijaya, eks pemain SM). Mereka tim muda yang punya fisik bagus. Kami harus bermain smart untuk mengantisipasinya," ucap Rony.

SM sejauh ini tampil bagus di dua seri awal NBL Indonesia. SM mencatat enam kemenangan dan sekali kalah dalam tujuh pertandingan awal. Ini menjadi indikasi awal bahwa SM masih sangat diperhitungkan untuk masuk dalam bursa juara musim ini.

nblindonesia.com