Showing posts with label NBL 2013-2014. Show all posts
Showing posts with label NBL 2013-2014. Show all posts
4/22/2014
Pagelaran Speedy NBL Indonesia 2013-2014 Seri V Jakarta
Pagelaran Speedy NBL Indonesia 2013-2014 Seri V Jakarta di Hall A Basket Senayan sudah berlangsung sejak tanggal 19 April dengan partai bigmatch antara Satria Muda Britama Jakarta dan Aspac Jakarta, dimana kemenangan direbut oleh Satria Muda Britama Jakarta dengan 66 - 58 poin.
Pagelaran Speedy NBL Indonesia 2013-2014 Seri V Jakarta masih berlangsung sampai tanggal 27 April, banyak pertandingan-pertandingan seru yang bisa menjadi hiburan di sana. Ayo yang pengen nonton langsung menuju Hall A Basket Senayan, pertandingan sudah menunggu.
Satria Muda Bangkit usai Defisit 22 Poin
SATRIA Muda BritAma Jakarta menunjukkan kapasitasnya sebagai tim bermental baja. Tim polesan Cokorda Raka Satrya Wibawa ini berhasil bangkit setelah sempat tertingggal cukup jauh dari Hangtuah Sumsel IM, dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia 2013-2014 Seri V Jakarta di Hall A Basket Senayan, Senin (21/4). Laga ketat ini berakhir 90-81 untuk keunggulan Satria Muda.
Hangtuah mengawali laga dengan sangat menyakinkan. Ary Sapto dkk melesat jauh meninggalkan Satria Muda. Kuarter pertama ditutup dengan keunggulan 25-13. Big man Tony Sugiharto paling bersinar di kuarter ini dengan kontribusi 7 poin.
Performa Hangtuah tak mengendur di kuarter kedua. Mengandalkan kecepatan point guard Richardo Orlando Uneputty, Hangtuah mengajak Satria Muda berlari. Hangtuah berhasil memperlebar keunggulan menjadi 49-27.
Selalu tertinggal di dua kuarter awal, Satria Muda mulai mengejar di kuarter ketiga. Dari defisit 22 angka, Amin Prihantono dkk mampu mempersempit margin hingga hanya terpaut 2 poin (60-62). Adalah Faisal J. Achmad dan Vamiga Michel yang menjadi motor kebangkitan Satria Muda. Di kuarter ini saja, Faisal mencetak tambahan 14 poin. Sedangkan Vamiga mencetak sembilan angka.
Momentum kebangkitan Satria Muda makin menjadi-jadi di kuarter terakhir. Lewat dua kali tembakan bebas Arki Wisnu ketika laga masih tersisa 08:22, Satria Muda untuk kali pertama sepanjang game ini mampu mengungguli lawannya (64-63). Selanjutnya, kedua tim saling bergantian memimpin. Hingga ketika laga tersisa dua menit, Satria Muda akhirnya makin menjauh dari Hangtuah. Mereka menutup game ini dengan margin keunggulan 9 angka.
Faisal tampil sebagai yang tersubur dengan kontribusi 27 poin. Arki Dikania Wisnu menyusul lewat sumbangan 14 poin, sedangkan Vamiga Michel dan Erick Sebayang masing-masing menambah 11 poin. Dari Hangtuah, Tri Wilopo tampil sebagai yang tersubur lewat donasi 17 poin. Disusul oleh Adhi Pratama dengan tambahan 14 poin.
”Hangtuah memberi perlawanan tangguh. Sementara kami lengah di dua kuarter awal sehingga tertinggal cukup jauh. Hal seperti ini tak boleh terjadi di pertandingan selanjutnya,” ujar Wiwin, sapaan akrab head coach Satria Muda.
source : nblindonesia
1/14/2014
Biboy Selamatkan Aspac
Kondisi 70 Persen, Cetak 31 Poin untuk Kalahkan Stadium
Ebrahim Enguio Lopez benar-benar menjadi idola baru fans Aspac Jakarta. Kemarin (12/1) pemain naturalisasi asal Filipina tersebut tampil garang saat melawan Stadium Jakarta dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia Seri II di Hall Basket Senayan, Jakarta. Dia membukukan 31 poin untuk mengantarkan Aspac menang tipis 68-64 atas Stadium
Biboy -panggilan akrab Ebrahim di Filipina- tampil heroik dengan 14 poin pada kuarter penutup. Aspac yang terus tertinggal selama 38 menit awal akhirnya bisa mengambil alih momentum dan unggul pada dua menit terakhir.
Memulai pertandingan dari bangku cadangan,guard kelahiran Alabang Muntinl, Filipina, itu mencatat statistik impresif dengan 31 poin plus 10rebound hanya dalam waktu 26 menit dan 28 detik. Hebatnya lagi, dia hanya mencatat satu turnoversepanjang penampilannya kemarin.
Layaknya pemain Filipina, performa Biboy sangat enak dilihat. Pemain berusia 25 tahun itu punya poweryang besar dan lentingan badan yang tinggi. Tubuhnya terlihat ringan hingga bisa melakukan alley-oopsecara atraktif. Dengan mudah dia menerima passing lambung Xaverius Prawiro dan Fandi Andika Ramadhani sambil melayang di udara.
"Kondisi saya sebetulnya baru 70 persen,'' ucap Biboy seusai pertandingan. "Pada akhir pertandingan kami butuh menang. Jadi, saya push sampai maksimal di akhir. Kaki saya sampai gemetaran,'' paparnya.
Lewat permainan impresif, Stadium agaknya akan menjadi sensasi baru di NBL Indonesia. Masuknya pelatih asal Filipina Frankie Lim membuat permainan Stadium berbeda. Ada semangat, ada fighting spirit, dan sikap pantang menyerah dalam tubuh semifinalis musim lalu tersebut.
Stadium terus memberikan tekanan hebat kepada Aspac dari awal sampai akhir. Namun, performa hebat Biboy pada akhirnya tidak mampu mereka bendung.
Tembakan dua angka mantan pemain Cobra Energy Drink (PBA D-League) Filipina itu membuat Aspac unggul satu angka (63-62) dua menit menjelang laga usai. Setelah itu, Aspac terus melaju tanpa bisa dihentikan lagi.
"Dia (Biboy) menjadi nilai plus penampilan kami. Namun, fisiknya belum menunjang untuk jadi starter. Dia jelas belum seratus persen,'' ucap Rastafari Horongbala, pelatih kepala Aspac.
"Soal penampilan kami yang menurun sejak seri I, sepertinya setelah juara pemain masih di awang-awang, belum mendarat. Tetapi, game ketat itu bagus. Jadi, semua tim nggak bisa dianggap enteng," imbuhnya.
Dari Stadium, Merio Ferdiansyah kembali menjadi momok dengan torehan 17 poin. Namun, Merio mengalami kram pada akhir kuarter empat. Akibatnya, kekuatan Stadium tereduksi.
"Sejak awal kami bisa mengontrol pertandingan. Namun, melawan Aspac yang merupakan juara bertahan, kami akhirnya kalah. Tim tersebut memang bagus, kredit untuk staf pelatih. Mereka layak unggul,'' kata Frankie Lim.
Coach Lim menegaskan, timnya butuh kerja sangat keras untuk menjalani musim ini. Meski baru bergabung bulan lalu, mantan pelatih San Beda Lions, tim basket San Beda College, itu yakin Stadium akan melesat.
Story Provided by NBL Indonesia
Biboy -panggilan akrab Ebrahim di Filipina- tampil heroik dengan 14 poin pada kuarter penutup. Aspac yang terus tertinggal selama 38 menit awal akhirnya bisa mengambil alih momentum dan unggul pada dua menit terakhir.
Memulai pertandingan dari bangku cadangan,guard kelahiran Alabang Muntinl, Filipina, itu mencatat statistik impresif dengan 31 poin plus 10rebound hanya dalam waktu 26 menit dan 28 detik. Hebatnya lagi, dia hanya mencatat satu turnoversepanjang penampilannya kemarin.
Layaknya pemain Filipina, performa Biboy sangat enak dilihat. Pemain berusia 25 tahun itu punya poweryang besar dan lentingan badan yang tinggi. Tubuhnya terlihat ringan hingga bisa melakukan alley-oopsecara atraktif. Dengan mudah dia menerima passing lambung Xaverius Prawiro dan Fandi Andika Ramadhani sambil melayang di udara.
"Kondisi saya sebetulnya baru 70 persen,'' ucap Biboy seusai pertandingan. "Pada akhir pertandingan kami butuh menang. Jadi, saya push sampai maksimal di akhir. Kaki saya sampai gemetaran,'' paparnya.
Lewat permainan impresif, Stadium agaknya akan menjadi sensasi baru di NBL Indonesia. Masuknya pelatih asal Filipina Frankie Lim membuat permainan Stadium berbeda. Ada semangat, ada fighting spirit, dan sikap pantang menyerah dalam tubuh semifinalis musim lalu tersebut.
Stadium terus memberikan tekanan hebat kepada Aspac dari awal sampai akhir. Namun, performa hebat Biboy pada akhirnya tidak mampu mereka bendung.
Tembakan dua angka mantan pemain Cobra Energy Drink (PBA D-League) Filipina itu membuat Aspac unggul satu angka (63-62) dua menit menjelang laga usai. Setelah itu, Aspac terus melaju tanpa bisa dihentikan lagi.
"Dia (Biboy) menjadi nilai plus penampilan kami. Namun, fisiknya belum menunjang untuk jadi starter. Dia jelas belum seratus persen,'' ucap Rastafari Horongbala, pelatih kepala Aspac.
"Soal penampilan kami yang menurun sejak seri I, sepertinya setelah juara pemain masih di awang-awang, belum mendarat. Tetapi, game ketat itu bagus. Jadi, semua tim nggak bisa dianggap enteng," imbuhnya.
Dari Stadium, Merio Ferdiansyah kembali menjadi momok dengan torehan 17 poin. Namun, Merio mengalami kram pada akhir kuarter empat. Akibatnya, kekuatan Stadium tereduksi.
"Sejak awal kami bisa mengontrol pertandingan. Namun, melawan Aspac yang merupakan juara bertahan, kami akhirnya kalah. Tim tersebut memang bagus, kredit untuk staf pelatih. Mereka layak unggul,'' kata Frankie Lim.
Coach Lim menegaskan, timnya butuh kerja sangat keras untuk menjalani musim ini. Meski baru bergabung bulan lalu, mantan pelatih San Beda Lions, tim basket San Beda College, itu yakin Stadium akan melesat.
Story Provided by NBL Indonesia
SM Kembali Menangi Big Match
Satria Muda (SM) Britama Jakarta menjalani start bagus pada dua pertandingan awal Seri II Speedy NBL Indonesia. Pada laga di Hall Basket, Senayan, Jakarta, tadi malam (12/1), SM membekap Garuda Kukar Bandung dengan skor 75-63.
Laga berlangsung kompetitif. Saling kejar poin terjadi. Pada akhir kuarter kedua, Garuda sempat unggul 38-33. Namun, memasuki kuarter ketiga, mereka kedodoran. Saat poin berselisih tipis 42-41, forward SM Christian Ronaldo Sitepu berhasil menceploskan dua angka dan membuat SM memimpin 43-42.
Setelah tertinggal, Garuda sulit bangkit. Wendha Wijaya dkk akhirnya menelan kekalahan untuk kali kedua secara beruntun di seri II.
Pelatih Garuda A.F. Rinaldo mengatakan, mental pemainnya harus dimatangkan pada fase krisis. Banyak poin yang terbuang karena pemain tidak tenang. "Anak-anak juga kelelahan karena intensitas pertandingan yang tinggi. Tapi, yang pasti field goal kami kalah. Mereka bisa sampai 41 persen,'' ujar Inal, panggilan Rinaldi.
Galank Gunawan bermain baik melawan bekas timnya. Forward Garuda itu bermain ngotot dan mencatat 18 rebound. Sementara itu, bintang SM lagi-lagi Rony Gunawan yang membukukan 19 poin.
Pelatih SM Cokorda Raka Satrya Wibawa mengatakan puas atas kemenangan ini. Sebab, dua lawan berat di seri II bisa dilalui. Namun, dia mengeluh karena Amin Prihantono dkk tidak konsisten.
"Defense anak-anak masih kurang konsisten. Tapi, saya terus menekankan ke pemain agar dua kuarter akhir bisa kami ambil,'' tutur Wiwin, panggilan Cokorda.
Story Provided by NBL Indonesia
Laga berlangsung kompetitif. Saling kejar poin terjadi. Pada akhir kuarter kedua, Garuda sempat unggul 38-33. Namun, memasuki kuarter ketiga, mereka kedodoran. Saat poin berselisih tipis 42-41, forward SM Christian Ronaldo Sitepu berhasil menceploskan dua angka dan membuat SM memimpin 43-42.
Setelah tertinggal, Garuda sulit bangkit. Wendha Wijaya dkk akhirnya menelan kekalahan untuk kali kedua secara beruntun di seri II.
Pelatih Garuda A.F. Rinaldo mengatakan, mental pemainnya harus dimatangkan pada fase krisis. Banyak poin yang terbuang karena pemain tidak tenang. "Anak-anak juga kelelahan karena intensitas pertandingan yang tinggi. Tapi, yang pasti field goal kami kalah. Mereka bisa sampai 41 persen,'' ujar Inal, panggilan Rinaldi.
Galank Gunawan bermain baik melawan bekas timnya. Forward Garuda itu bermain ngotot dan mencatat 18 rebound. Sementara itu, bintang SM lagi-lagi Rony Gunawan yang membukukan 19 poin.
Pelatih SM Cokorda Raka Satrya Wibawa mengatakan puas atas kemenangan ini. Sebab, dua lawan berat di seri II bisa dilalui. Namun, dia mengeluh karena Amin Prihantono dkk tidak konsisten.
"Defense anak-anak masih kurang konsisten. Tapi, saya terus menekankan ke pemain agar dua kuarter akhir bisa kami ambil,'' tutur Wiwin, panggilan Cokorda.
Story Provided by NBL Indonesia
12/02/2013
Peta Playoff Semakin Jelas
SPIRIT BARU: Pelatih Satya Wacana Efri Meldy memberikan arahan ketika melawan Satria Muda di GOR Bimasakti Malang (19/11). (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos) |
MEMANG masih terlalu dini. Tetapi, tim mana saja yang akan bertarung keras hingga akhir untuk merebut tempat di Championship Series Speedy NBL Indonesia 2013-2014 sudah kentara.
Tim-tim lima besar klasemen akhir seri I mungkin hanya akan berganti posisi sepanjang musim. Mereka sulit tergusur dari delapan besar. Nah, perebutan tiga tempat sisa yang akan seru. Stadium Jakarta, Hangtuah Sumsel IM, JNE BSC Bandung Utama, Satya Wacana Metro LBC Bandung, dan Pacific Caesar Surabaya sejauh ini menjadi kandidat terkuat.
Musim ini memang tidak ada papan bawah. Nyaris semua tim papan tengah memiliki kans sama besar untuk bersaing menuju delapan besar. Bahkan, dua kuda hitam musim lalu, Stadium dan Hangtuah, juga tidak aman untuk sekadar masuk delapan besar.
Nah, Satya Wacana dan Bandung Utama memiliki target menembus championship series musim ini. Target itu realistis. Sebab, kebetulan kedua tim mengalami nasib serupa.
Keduanya melakukan merger, merombak manajemen, dan diperkuat banyak pemain baru yang berkualitas. "Nantinya yang menjadi kunci adalah kekuatan mental. Sejauh mana mentalitas kami bisa bersaing di papan tengah," ucap Bintoro, head coach Bandung Utama. (nur/c11/ham)
Story Provided by Jawa Pos
sumber nblindonesia
Subscribe to:
Posts (Atom)